290 research outputs found

    GAIN ENHANCEMENT WIRELESS SENSOR TRANSMISSION FOR AGRICULTURE SECTOR USING LINEAR POLARIZATION ANTENNA IN 2.4 GHZ FREQUENCY

    Get PDF
    Sensors are used to detect changes in the physical or chemical environment whose output is converted into electrical quantities that represent a changing environment. Sensors are widely used in agriculture, especially to detect changes in the physical or chemical environment associated with plant growth. In agricultural applications that have large areas, the problem of location and distance from the sensor to the control center is a problem that must be resolved. To overcome this problem, the sensor system is designed with a wireless connection. In wireless communication system applications, the antenna portion is a very important part that can affect the rate of sensor data transmission. To improve the performance of wireless sensors in sending data, it is necessary to integrate antennas that are compatible with the transceiver sensor system. So this research was conducted to integrate linear polarization antennas with sensors to increase the gain in transmission. From the integration then measurements are taken to get the value of the radiation pattern, gain, bandwidth and delay. From the resulting measurements there is an increase in the strengthening of the wireless sensor transmission and low bit delivery delay by using linear polarization antennas for agricultural sector applications using the 2.4 GHz frequency

    Pengaruh Metode Pembelajaran Permainan Bahasa Peningkatan Kreativitas Anak

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kreativitas anak pada kelompok eksperimen baik sebelum atau sesudah perlakuan dengan metode pembelajaran permainan bahasa dengan tingkat kreativitas anak pada kelompok kontrol pada yang tidak diberi perlakuan. Serta mengetahui pengaruh metode pembelajaran permainan terhadap peningkatan kreativitas Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen, menggunakan teknik T test untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari metode pembelajaran permainan bahasa terhadap peningkatan kreativitas anak. Dengan tingkat kepercayaan ?Ä?? = 0,05, dan Asymp Sig (0,022) < a (0,05), maka Ho ditolak. Maka Ha diterima yang berarti terdapat perbedaan yang siginifikan pada tingkat kreativitas anak antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, hal tersebut dikarenakan sesudah diberikan perlakukan (treatment) dengan metode pembelajaran permainan bahasa pada kelompok eksperimen, sehingga tingkat kreativitas anak pada kelompok eksperimen menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakukan (treatment) dengan pembelajaran yang tidak menggunakan metode permainan bahasa. Hasil dari penelitian ini adalah: Tingkat kreativitas anak pada kelompok eksperimen sebelum diberi perlakukan (treatment) atau pre test memiliki kategori yang beragam. Begitu pula tingkat kreativitas anak pada kelompok kontrol (pre test) memiliki tingkat kreativitas yang beragam.Tingkat kreativitas anak pada kelompok eksperimen setelah di beri perlakuan dengan pembelajaran bermain permainan bahasa menunjukan peningkatan secara signifikan. Sedangkan tingkat kreativitas anak pada kelompok kontrol setelah post test dengan tanpa pemberian perlakuan (treatment) menunjukan peningkatan namun tidak secara signifikanMetode permainan bahasa terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kreativitas anak. Hal tersebut terlihat dari perbedaaan secara signifikan pada tingkat kreativitas anak antara kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan?é?á dengan kelompok kontrol tanpa di berikan perlakuan permainan bahasa. ?é?á Kata

    HASIL PLAGIAT-Konseli-Podcast Media in Consultation

    Get PDF

    Keterampilan Berbicara Melalui Praktik Berpidato Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Bengkulu

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan keterampilan berbicara melalui praktik berpidato Siswa kelas XI-E MIPA SMA Negeri 2 Kota Bengkulu. Ruang lingkup penelitian praktik berpidato ini mencakup penguasaan aspek kebahasaan dan nonkebahasaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 25-27 September 2022 semester ganjil 2022/2023. Populasi penelitian seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Kota Bengkulu yang terdiri dari 7 kelas atau sebanyak 245 orang. Sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling (berdasarkan tujuan khusus), siswa kelas XI-E MIPA sebanyak 30 orang. Pengumpulan data menggunakan teknik tes praktik berpidato. Instrumen penelitian berupa rubrik penilaian keterampilan berpidato siswa meliputi aspek (1) kebahasaan mencakup lima unsur dan (2) nonkebahasaan mencakup lima unsur. Teknik analisis data menggunakan rumus rerata dan hasil akhir secara kualitatif. Hasil penelitian diperoleh bahwa keterampilan berbicara melalui praktik berpidato Siswa Kelas XI-E MIPA SMAN 2 Kota Bengkulu berkategori baik dengan skor rerata 78,3. Hal ini didasarkan pada pencapaian (1) aspek kebahasaan berkategori baik dengan skor rerata 7,97 yang terdiri atas lima unsur (a) kesesuaian isi dengan tema berpidato, (b) ketepatan lafal, intonasi, dan jeda dalam berpidato, (c) kesesuaian struktur teks (pendahuluan, isi, dan penutup) berpidato, (d) diksi dan kalimat dalam berpidato, dan (e) penguasaan gaya berbicara formal dalam berpidato dan (2) aspek nonkebahasaan berkategori baik dengan skor rerata 7,68, juga terdiri atas lima unsur meliputi (a) kelancaran berpidato, (b) kepercayaan diri dan keberanian dalam berpidato, (c) konsentrasi dan pengembangan wawasan, (d) penampilan mimik, pandangan mata, gerakan badan, dan cara berdiri, dan (e) cara berpakaian formal dan kerapian. Hasil pencapaian maksimal diperoleh hanya pada unsur kesesuaian isi dengan tema. Saran untuk peningkatan keterampilan praktik berpidato siswa perlu mendatangkan juara nasional berpidato sebagai motivator dan inspirator

    Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia Bidang Paragraf Tenaga Administrasi Sekolah Kota Bengkulu

    Get PDF
    Tujuan PkM ini untuk meningkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia bidang Paragraf bagi Tenaga Administrasi Sekolah di Kota Bengkulu. Tempat pelaksanaan kegiatan di Aula Hotel Nala Sea Side, Kota Bengkulu dan waktu pelaksanaan hari Jumat, 31 Maret 2023, Pukul 11.00 s.d 17.30 WIB. Sasaran kegiatan, terjadinya perubahan (minset) sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam menyusun paragraf bahasa Indonesia enaga administrasi sekolah di Kota Bengkulu, sebagai upaya peningkatan kemahiran berbahasa Indonesia. Peserta kegiatan sebanyak 50 orang yang berasal dari 50 sekolah. Kegiatan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi terpimpin secara partisipasi intensif. Kegiatan dilakukan &nbsp;narasumber melalui presentasi materi paragraf dan dilanjutkan latihan menulis paragraf bahasa Indonesia yang baik. Target Capaian kegiatan ini adalah tersusunnya laporan hasil kegiatan PkM Peningkatan KBI bidang paragraf, khususnya perubahan pola pikir (mindset) sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam menggunakan paragraf bahasa Indonesia. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dikemukakan bahwa terjadi peningkatan secara baik, khususnya perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam Kemahiran Berbahasa Indonesia bidang paragraf pada tenaga administrasi sekolah di Kota Bengkulu. Hal ini dapat dilihat dari (1) perubahan aktivitas peserta secara lebih baik, khususnya pola pikir (mindset) sikap tenaga administrasi sekolah kota Bengkulu dalam mengikuti kegiatan. Aktivitas peserta menunjukkan antusiasme, bersemangat, termotivasi, dan bekerjasama serta dalam mewujudkan paragraf melalui bertanya dan mendiskusikan dengan narasumber melalui partisipasi aktif, (2) perubahan pengetahuan dalam memahami konsep dan persyaratan paragraf yang benar—dari tidak mengetahui menjadi mengetahui—khususnya unsur persyaratan paragraf; tema, kalimat utama, kalimat penjelas, dan penanda kebahasaan dan (3) perubahan keterampilan dalam mempraktikkan cara menulis paragraf sesuai ketentuan sehingga dapat mewujudkan paragraf bahasa Indonesia yang benar. Saran hasil PkM, diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan pelatihan menulis surat resmi dan laporan kegiatan sekolah menggunakan bahasa Indonesia yang benar.&nbsp

    Evaluasi Pengiriman Video Menggunakan Pengkodean Skalabilitas Spasial dengan Gangguan pada Kanal Internet

    Full text link
    Video transmission over the internet can be a great possibility of the existence of lost packets (packet loss) and load variations in a large bandwidth. This is a source of network congestion can interfere with the rate of data communication. In this paper the proposed planning optimal error control in scalable video transmission to a video coding technique FGS (Fine Granularity Scalability), which is an improvement on the MPEG-4 video coding, which has outputs are scalable base layer and layer Enhanchement that have different sizes and rates, which the application will be adapted to the transmission network conditions, the ultimate goal is to minimize any distortion from the source to the destination. In the simulation yields a value Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) on the base layer of 29, 683 dB and 78,917 dB enhancemenet layer and the base layer for the MSE of 69,998 dB and 0,000834417 dB enhancemenet layer, Means Square Error (MSE) as the performance of the network system performance on video quality for both the base layer and layer Enhanchement

    Peer Guidance: development of Children's Wellbeing on Addicted Parents

    Get PDF
    Children are victims of parents who are undergoing drug rehabilitation programs. The factor is that parents do not accompany the education process for a specified period. Peer approaches by school counselors play a significant role in developing children's welfare in school. The goals of this study were to determine the application of peer guidelines for the development of healthy children of addicted parents. This research uses a literature study and a case study method. The data used in the study originated from the literature, as well as the primary references and interviews. Interviews conducted to parents of drug users in the large centers of drug rehabilitation. The analysis used in the descriptive study of literature method and case study method study. The findings conclude that the welfare of children from drug abuser's parents causes stress in children to influence the psychological, social, and academic dimensions. Peer guidance applications provide support for the education of children from parents who are undergoing drug rehabilitation programs and success in school. Peer skills implement openness, asking questions, and reflection, and empathy. The impact is child welfare in the psychological, social, and academic dimensions. Collaboration between addicted counselors, school counselors, parents, and guardians is neede

    Skalabilitas Signal to Noise Ratio (SNR) pada Pengkodean Video dengan Derau Gaussian

    Get PDF
    In video transmission, there is a possibility of packet lost an d a large load variation on the bandwidth. These are the source of network congestion, which can interfere the communication data rate. This study discusses a system to overcome the congestion with Signal-to-noise ratio (SNR) scalability-based approach, for the video sequence encoding method into two layers, which is a solution to decrease encoding mode for each packet and channel coding rate. The goal is to minimize any distortion from the source to the destination. The coding system used is a video coding standards that is MPEG-2 or H.263 with SNR scalability. The algorithm used for motion compensation, temporal redundancy and spatial redundancy is the Discrete Cosine Transform (DCT) and quantization. The transmission error is simulated by adding Gaussian noise (error) on motion vectors. From the simulation results, the SNR and Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) in the noisy video frames decline with averages of 3dB and 4dB respectively

    UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI METODE PERMAINAN TRADISIONAL EGRANG BATHOK KELAPA PADA KELOMPOK B DI RA TAQWAL ILAH SEMARANG

    Get PDF
    Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah kurangnya motorik kasar anak di RA Taqwal Ilah Semarang. Hal ini terlihat ketika kegiatan motorik kasar anak terkadang tidak menggunakan alat permainan tetapi langsung menggunakan fisik.Pemahaman permainan tradisional oleh anak di RA Taqwal Ilah Semarang yang masih kurang. Anak kurang antusias dalam mengikuti kegiatan dengan alat permainan yang sudah dipakai berulang-ulang. Media kurang menarik untuk proses pembelajaran.Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek penelitian kelompok B di RA Taqwal Ilah Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 yang jumlah peserta didiknya 16 anak. Data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini diperoleh melalui observasi dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan dengan tindakan yang terdiri dari  2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode permainan tradisional egrang bathok kelapa dapat meningkatkan motorik kasar anak yaitu dengan penilaian aspek keseimbangan, kekuatan, kelincahan, dan kecepatan. Peningkatan motorik kasar anak dapat dilihat dari hasil penelitian. Motorik kasar anak pada kondisi awal yaitu pada kriteria baik mencapai 18,75%, kriteria cukup 12,5% dan kriteria kurang 68,75%. Pada siklus I peningkatan motorik kasar anak dapat dikatakan sedikit meningkat yaitu dalam kriteria baik mencapai 50%, kriteria cukup 25% dan kriteria kurang 25%. Pada siklus II motorik kasar anak sudah mencapai indikator kinerja yaitu dalam kriteria baik 81,25%, kriteria cukup 6,25% dan kriteria kurang 12,5%.Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar motorik kasar anak yang dilakukan siklus I dan siklus II pada kelompok B RA Taqwal Ilah Semarang. Penelitian ini dihentikan pada siklus II karena sudah memenuhi indikator kinerja yang diharapkan mencapai 80 %.Kata kunci: Anak Usia Dini, Motorik Kasar dan Metode Permainan Tradisional Egrang Bathok KelapaLatar belakang yang mendorong penelitian ini adalah kurangnya motorik kasar anak di RA Taqwal Ilah Semarang. Hal ini terlihat ketika kegiatan motorik kasar anak terkadang tidak menggunakan alat permainan tetapi langsung menggunakan fisik.Pemahaman permainan tradisional oleh anak di RA Taqwal Ilah Semarang yang masih kurang. Anak kurang antusias dalam mengikuti kegiatan dengan alat permainan yang sudah dipakai berulang-ulang. Media kurang menarik untuk proses pembelajaran.Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek penelitian kelompok B di RA Taqwal Ilah Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 yang jumlah peserta didiknya 16 anak. Data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini diperoleh melalui observasi dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan dengan tindakan yang terdiri dari  2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode permainan tradisional egrang bathok kelapa dapat meningkatkan motorik kasar anak yaitu dengan penilaian aspek keseimbangan, kekuatan, kelincahan, dan kecepatan. Peningkatan motorik kasar anak dapat dilihat dari hasil penelitian. Motorik kasar anak pada kondisi awal yaitu pada kriteria baik mencapai 18,75%, kriteria cukup 12,5% dan kriteria kurang 68,75%. Pada siklus I peningkatan motorik kasar anak dapat dikatakan sedikit meningkat yaitu dalam kriteria baik mencapai 50%, kriteria cukup 25% dan kriteria kurang 25%. Pada siklus II motorik kasar anak sudah mencapai indikator kinerja yaitu dalam kriteria baik 81,25%, kriteria cukup 6,25% dan kriteria kurang 12,5%.Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar motorik kasar anak yang dilakukan siklus I dan siklus II pada kelompok B RA Taqwal Ilah Semarang. Penelitian ini dihentikan pada siklus II karena sudah memenuhi indikator kinerja yang diharapkan mencapai 80 %.Kata kunci: Anak Usia Dini, Motorik Kasar dan Metode Permainan Tradisional Egrang Bathok Kelap
    • …
    corecore